Samarinda, Sekaltim.co – Rendahnya serapan tenaga kerja putra-putri Kalimantan Timur di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan serius Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Gerindra, Fuad Fakhruddin.
Fuad menekankan urgensi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prasyarat utama menghadapi persaingan ketenagakerjaan di kawasan strategis nasional tersebut.
“Artinya, kan peluang itu sudah jelas ada,” tegasnya dalam wawancara pada Jumat 8 November 2024.
Pemerintah pun, menurut Fuad, telah mengumumkan persentase kuota untuk putra daerah. Namun kenyataannya SDM kita masih belum mampu bersaing secara kompetitif.
“Dan ketentuan yang sudah diumumkan oleh pemerintah, bahwa sekian persen untuk di daerah itu sudah ditentukan. Hanya saja yang memang kita mungkin masih belum bersaing,” ungkap Fuad.
Fuad menggarisbawahi pentingnya persiapan kualitas SDM, khususnya bagi generasi muda yang berambisi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, tanpa kompetensi yang memadai, cita-cita menjadi ASN hanyalah sekadar angan-angan.
“Bagaimana juga kalau kita berkeinginan, bercita-cita untuk menjadi ASN, tetapi SDM kita tidak ada kompetensi kita tidak ada. Jadi maka kita mintakan juga kepada masyarakat atau para pemuda-pemudi untuk sekiranya perhatikan pendidikan. Sangat menunjang daripada kita nanti ke depannya seperti apa,” paparnya.
Potret ketimpangan SDM terlihat nyata ketika membahas representasi daerah di level kementerian. Minimnya perwakilan dari Kalimantan Timur pada posisi strategis menjadi indikator ketertinggalan kualitas sumber daya manusia.
Fuad berharap pasca penetapan IKN di Kalimantan Timur, generasi muda segera berlari mengejar ketertinggalan. Ia optimistis bahwa generasi muda Kaltim memiliki potensi untuk berkembang.
“Kita berharap setelah IKN yang sudah ditetapkan di Kaltim, terus kemudian kita berlari untuk mengejar ketertinggalan. Saya kira mampu lah anak-anak muda-muda kita sekarang,” ujar politisi Gerindra tersebut.
Fuad menggarisbawahi sejumlah catatan positif dari generasi muda saat ini. Fuad menyatakan, pemuda Kaltim berani menyampaikan aspirasi di ruang publik, aktif mengikuti diskusi, dan berpartisipasi dalam kegiatan lokal maupun nasional.
“Mereka berani terus menyampaikan di tempat-tempat umum,” jelasnya.
Fuad Fakhruddin menekankan bahwa tantangan ini membutuhkan kolaborasi multi-pihak. Diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan SDM unggul menghadapi era transformasi ketenagakerjaan di Ibu Kota Nusantara.(Adv/DPRDKaltim)