KukarPERKARA

Ledakan Terjadi di Smelter PT KFI Sanga-Sanga Kaltim, 2 Pekerja Terluka

Kukar, SEKALTIM.CO – Sebuah insiden ledakan terjadi di area pembuangan slag nikel pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Desa Pendingin, Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Kamis 16 Mei 2024, sore. Ledakan tersebut mengakibatkan dua pekerja mengalami luka-luka.

Sejumlh video amatir yang menunjukkan ledakan tersebut beredar di media sosial, sejak Jumat 17 Mei 2024.

Menurut Owner Representative PT KFI, M. Ardhi Soemargo, insiden ini terjadi sekitar pukul 18.40 WITA dan berlangsung selama beberapa menit. “Letupan keras terjadi yang disebabkan oleh kemacetan pada aliran pendingin slag,” ujarnya kepada awak media di Samarinda, Jumat, 17 Mei 2024.

Percikan api yang berasal dari kolam slag nikel melambung ke udara, namun para pekerja yang berada di lokasi segera melakukan tindakan pendinginan dengan alat pemadaman.

Dua Pekerja Terluka dalam Insiden

Dua pekerja yang berada dekat lokasi kejadian terkena dampak langsung dari letupan. Satu pekerja mengalami luka, sementara yang lain terkena debu. Keduanya telah menerima perawatan di Puskesmas Sanga-Sanga, dan kondisi mereka dilaporkan stabil.

“Pabrik smelter nikel kini telah kembali beroperasi normal tanpa adanya kerusakan pada sistem produksi. Tim internal kami masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pasti dari insiden tersebut,” kata Ardhi.

Komitmen Keselamatan Kerja

Peristiwa ini menyoroti pentingnya protokol keselamatan di tempat kerja, terutama di industri yang berpotensi berbahaya seperti pengolahan nikel. PT KFI telah berkomitmen untuk memperkuat langkah-langkah keselamatan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Kalimantan, PT KFI tetap mengutamakan keselamatan pekerja dan lingkungan. Perusahaan ini terus berupaya untuk memastikan bahwa operasionalnya tidak hanya efisien tetapi juga aman bagi semua pihak.

“Informasi lebih lanjut mengenai hasil investigasi dan langkah-langkah perbaikan yang diambil oleh PT KFI akan disampaikan kepada publik seiring dengan perkembangan situasi,” kata Ardhi.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan kerja harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap operasi industri, terutama di sektor yang berisiko tinggi seperti pengolahan nikel. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button