Menggali Potensi Kaltim sebagai Etalase baru Indonesia!
SEKALTIM.CO – Perpindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Bumi Borneo seharusnya bisa membuat masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) lebih antusias, kritis dan berpikir maju untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045!
Mengapa begitu, karena Kaltim akan menjadi ‘etalase baru Indonesia’. Dalam konteks ini, Kaltim akan menjadi pusat perhatian nasional dan internasional, menjadi simbol kemajuan, modernitas, serta perkembangan Indonesia, setara dengan negara-negara maju di Asia Tenggara.
Sebagai “etalase,” sudah seharusnya provinsi ini menunjukkan potensi terbaiknya dalam hal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Karena pada hakikatnya, Kaltim adalah perwujudan dari Indonesia.
Pertanyaannya, apakah masyarakat Kaltim siap untuk mengambil tantangan ini?
Tentu siap, tegas Rudy Mas’ud, yang tengah dipersiapkan untuk maju sebagai Gubernur Kaltim. Menurutnya, pemimpin Kaltim harus berani memastikan daerah ini menjadi yang paling unggul di Asia Tenggara.
Kehadiran IKN di Kaltim merupakan peluang emas yang tidak boleh disia-siakan. Ia melihat ini sebagai kesempatan besar bagi Provinsi Kaltim untuk mengangkat statusnya, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di panggung internasional.
“Kaltim harus lebih maju ke depannya, tidak hanya dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, tetapi juga dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand,” ungkapnya, saat melakukan kunjungan ke Kota Industri, Bontang.
Untuk mencapai tujuan besar itu, Rudy Mas’ud menekankan pentingnya memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan terlebih dulu di Kaltim. Dengan anggaran negara yang cukup besar mencapai triliunan rupiah, semua itu bisa dilakukan.
Terhitung, APBN yang telah diketuk sebesar Rp3.613 triliun. Pendapatan negara dari sektor pajak mencapai sekitar Rp2.400 triliun. Serta, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp2.900 triliun.
Apabila diakumulasikan dari total APBN, maka anggaran pendidikan hampir mencapai Rp700 triliun dan kesehatan Rp124 triliun. Tentu saja, ini bisa digunakan untuk membangun sistem yang lebih baik dan lebih kuat.
“Kita harus memanfaatkan perpindahan ini secara optimal agar hasilnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Kaltim,” jelasnya, Minggu (25/8/2024).
Selain itu, infrastruktur juga menjadi fokus utama pria kelahiran 1 Juni 1980 ini. Dengan anggaran infrastruktur yang mencapai kira-kira Rp4.000 triliun, maka untuk perbaikan dan pembangunan jalan-jalan di Kaltim, khususnya di Kota Bontang, harus segera dilakukan.
Bontang, yang dikenal sebagai kota industri dengan perusahaan besar seperti PT Badak LNG dan PT Pupuk Kaltim, harus berbenah sejak sekarang agar mampu bersaing di pasar global dan mendukung pembangunan ibu kota baru.
“Kita ingin memastikan Bontang dan Kaltim bisa terus berkembang. Bahkan kalau bisa, harus berkontribusi bagi Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.
Namun, pembangunan Kaltim tidak hanya soal infrastruktur dan pendidikan saja. Rupanya, ia juga menyoroti soal pentingnya menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk mengatasi pengangguran yang tinggi di daerah ini.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memastikan bahwa setiap orang di Kaltim, khususnya di Bontang, memiliki akses yang adil terhadap peluang kerja. Maka kembali lagi, pendidikan itu utama,” terangnya.
Atas dasar itu, Rudy Mas’ud mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga ke masyarakat, untuk bisa bergandengan tangan dalam membangun Kaltim menjadi provinsi yang lebih maju dan sejahtera.
“Setidaknya, kita bisa sejajar dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Karena, Kaltim tidak bisa dibandingkan dengan 37 provinsi lain yang ada di Indonesia. Kita sudah menjadi serambinya Indonesia. Sebab, IKN ada di Bumi Etam, maka perbandingannya dengan negara Malaysia, Singapure, Brunai Darussalam dan Thailand,” tegasnya.
Kunjungan Rudy Mas’ud ke Kota Bontang juga menjadi momen penting untuk bisa menyerap aspirasi masyarakat. Hal itu pun ditanggapi oleh Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, yang mendukung penuh seluruh upaya Rudy Mas’ud.
Menurutnya, Kaltim harus bisa lebih maju dan sejajar dengan negara-negara hebat yang ada di Asia Tenggara. Maka itu, kunjungan ini diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakatnya.
“Dukungan keuangan untuk berbagai sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur harus menjadi perhatian,” katanya.
Andi Faiz, sapaan akrabnya, juga menekankan pentingnya kiprah Rudy Mas’ud yang selama ini kerap kali memberikan bantuan dari dana pribadinya, meski belum terpilih. Ini menjadi bukti bahwa Rudy Mas’ud merupakan sosok yang berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Bontang dan Kaltim.
“Saya yakin pak Rudy bisa menjadi pemimpin yang nantinya akan memperjuangkan hak dan kebutuhan kita semua,” tambahnya.
Sementara itu, M Fadil, Ketua RT 11 Bontang Baru, menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan ini. Harapannya, melalui kehadiran Rudy Mas’ud di Bontang, aspirasi masyarakat bisa segera terealisasi.
“Pendidikan itu harus menjadi prioritas, saya setuju dengan poin ini. Jika bisa, pendidikan digratiskan hingga tingkat S3. Infrastruktur jalan di Bontang juga harus diperbaiki hingga bagus dan mulus. Satu lagi mengenai peluang kerja, kalau bisa harus lebih banyak diberikan kepada masyarakat lokal,” harapnya.
Dengan semangat optimis yang tinggi, Rudy Mas’ud menutup kunjungannya dengan pesan kuat bahwa Kaltim, sebagai etalase baru Indonesia, memiliki potensi besar untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
Semua itu bisa terwujud jika masyarakatnya bersatu, bekerja keras, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. “Mari kita wujudkan Kaltim yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat!,” tutup Rudy Mas’ud.