Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Dayak dan Paser Sambut Pembangunan IKN Nusantara
SEKALTIM.CO – Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) memfasilitasi penyelenggaraan Ritual Adat Dayak dan Paser sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan meminta restu untuk kelancaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Kegiatan ini melibatkan 12 lembaga dan masyarakat adat setempat.
Sebanyak 12 lembaga dan masyarakat adat yang mengikuti kegiatan Ritual Adat tahun 2024 ini antara lain, Suku Paser, Suku Balik, dan Suku Dayak yang terdiri dari sub-sub suku seperti Tonyooi Benuaq, Bahau Busang, Bahau Saq, Aoheng Soputan Buket, Bentian, Kayaan Mahakam, Modang, Lundayeh, dan Kenyah.
Sejak IKN Nusantara ditetapkan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, masyarakat Paser untuk pertama kalinya melakukan ritual adat membersihkan hutan dan tanah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Otorita IKN melalui Deputi Bidang Kebudayaan memfasilitasi kegiatan yang diinisiasi dan dikoordinasikan oleh Lembaga Adat Paser (LAP) dan Dewan Adat Dayak (DAD) PPU.
“Kegiatan ritual adat ini bertujuan membersihkan hutan dan tanah berdasarkan kearifan lokal budaya setempat, di mana setiap membuka lahan untuk membangun permukiman atau peradaban baru, dilakukan ritual adat yang disebut dalam bahasa Paser sebagai ‘NyeRa Lati Tana’,” ungkap Eko Supriyadi, Humas LAP PPU.
Prosesi ritual adat digelar pada Sabtu, 11 Mei 2024, pukul 08.30-16.00 WITA di Sepaku, yang merupakan bagian dari tanah adat Paser Balik. Ritual dipimpin oleh Bapak Rimba/Sekion (Paser Balik) dan Mulung Suwis Santoso serta diikuti secara paralel oleh komunitas adat di Kalimantan Timur. Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, turut hadir dalam acara ini.
Ketua DAD PPU, Helena Lin Legi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut ditandai dengan pemotongan kerbau untuk masyarakat adat Paser dan pemotongan babi untuk warga adat Dayak. Kepala hewan kemudian ditanam di bumi sebagai bagian dari ritual.
“Ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan doa untuk kelancaran pembangunan IKN Nusantara,” jelas Helena.
Bambang Susantono menyatakan bahwa ritual adat ini merupakan tradisi masyarakat Dayak untuk meminta izin kepada leluhur sebelum mendirikan bangunan di tanah mereka, dalam hal ini IKN sebagai ibu kota baru Indonesia yang dibangun di wilayah Kalimantan Timur.
“Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Dayak maupun warga Paser untuk mengadakan ritual setiap kali ada bangunan baru atau kampung baru. Ritual adat ini diyakini sebagai cara untuk meminta izin kepada roh leluhur mereka, sehingga dengan melakukan ritual adat ini, mereka dapat terhindar dari bala bencana,” kata Bambang.
Alimuddin, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya Otorita IKN untuk menyerap aspirasi para pemangku adat dan juga sebagai pelestarian budaya lokal.
Menurutnya, dukungan terhadap pembangunan yang saat ini berlangsung di IKN perlu mendapatkan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi seluruh warga lokal.
“OIKN sangat menghargai keinginan masyarakat adat Dayak untuk melaksanakan tradisi adat yang telah direncanakan sejak lama namun baru dapat terlaksana pada momen yang tepat ini. Kami merasa berkewajiban untuk memfasilitasi kegiatan bersejarah ini,” tegas Alimuddin.
Sementara itu, Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menyatakan akan terus mendukung dan mengawal pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Presiden MADN, Martin Bila, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ritual adat di IKN dan berharap seluruh masyarakat Dayak Kalimantan mendukung IKN.
“Semoga IKN ini menjadi anugerah untuk Kalimantan, supaya kita bisa mengabdi bagi bangsa ini, membangun bangsa ini bersama-sama untuk ke depan menjadi negara dan bangsa yang sejahtera. Saya harap seluruh masyarakat Dayak Kalimantan harus mendukung IKN ini, sekaligus kami siap menjaga IKN ini sampai kapanpun,” ungkap Martin Bila.
Tidak hanya MADN, Kesultanan Paser yang diwakili oleh Sultan Alamsyah III, H. Muhammad Jarnawi, juga menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan IKN di wilayah PPU.
“Semoga pembangunan IKN ini berjalan lancar dan segera terwujud. Kesultanan Paser juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan,” ungkap Sultan Muhammad Jarnawi. (*)