Presiden Jokowi Belum Nyenyak Tidur di Kantor Kepresidenan IKN
SEKALTIM.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya belum bisa tidur nyenyak di kantor kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pernyataan ini disampaikan saat memberikan keterangan pers kepada awak media yang diajak meninjau kawasan Istana di IKN pada Senin 29 Juli 2024, seperti tayangan di kanal Yuotube Sekretariat Presiden.
“Tadi malam saya tidur di sini. Bagaimana? Nyenyak, Pak? Gimana tidurnya?” tanya salah seorang wartawan. Dengan jujur, Presiden Jokowi menjawab, “Enggak nyenyak.”
Ketika ditanya alasannya, beliau menjelaskan, “Iya, mungkin pertama kali aja. Mungkin masih belum, belum apa ya, masih belum nyenyak.”
Meskipun demikian, Presiden tetap optimis dengan perkembangan pembangunan IKN, khususnya area Istana Kepresidenan.
“Semuanya masih ini kan, semuanya masih berjalan. Semuanya masih berjalan dan hari ini saya juga akan menerima untuk rapat-rapat di sini, di ruang kerja presiden,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ia tidak bisa mengajak media untuk melihat lebih detail karena masih banyak pekerja yang sedang beraktivitas.
“Saya enggak bisa mengajak (media) karena masih banyaknya yang bekerja. Supaya enggak, semuanya yang bekerja enggak terganggu. Masih ada yang pembersihan, masih ada yang finishing, masih semuanya masih dalam progres yang baik,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai persentase penyelesaian pembangunan, Presiden Jokowi menyarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, ia menegaskan bahwa progres pembangunan masih berjalan dengan baik.
Terkait infrastruktur dasar seperti air, listrik, dan internet, Presiden Jokowi menyatakan bahwa semuanya sudah berjalan dengan baik.
“Air melimpah, listrik oke, internet bagus,” katanya. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa air minum langsung belum bisa dikonsumsi dan masih perlu diuji lebih lanjut.
Presiden Jokowi juga menceritakan pengalamannya meninjau Sumbu Kebangsaan pada malam sebelumnya. “Iya, ke sana. Bagus ya, tambah bagus. Makin malam tambah cantik dan indah,” ujarnya dengan antusias.
Mengenai rencana sidang kabinet di IKN, Presiden Jokowi menyatakan bahwa waktunya belum ditentukan. “Masih belum. Karena menteri-menteri kan juga masih banyak di luar negeri,” jelasnya.
Namun, untuk rapat terbatas (ratas), Presiden mengonfirmasi bahwa hari ini akan ada rapat dengan Gubernur dan Bupati di sekitar IKN.
Terkait persiapan perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Presiden Jokowi meyakinkan bahwa tidak ada masalah untuk upacara di IKN.
“Kalau 17 Agustus enggak ada masalah,” tegasnya. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa masih ada pekerjaan besar yang perlu diselesaikan, termasuk bersih-bersih dan finishing akhir.
Presiden Jokowi menyatakan kepuasannya terhadap progres pembangunan IKN sejauh ini. “Sampai sejauh ini masih baik, sangat baik,” ujarnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa hari ini merupakan hari pertamanya berkantor di IKN, meskipun belum dapat dipastikan berapa lama ia akan berada di sana. “Ya, melihat situasi aja,” katanya.
Mengenai dampak pembangunan IKN terhadap ekonomi daerah sekitar, Presiden Jokowi menyoroti pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Kalimantan Timur.
“Coba dicek di BI (Bank Indonesia) di Kalimantan Timur. Growth, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan ini juga berdampak pada wilayah sekitar IKN,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan kompensasi atau layanan kesehatan yang lebih intensif untuk warga setempat. Ia mengakui bahwa dalam proyek besar seperti ini, pasti akan ada banyak kejadian teknis di lapangan.
“Bukan hanya satu itu. Banyak. Karena ini pekerjaan besar, menyangkut rentang waktu yang bisa 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Ini bukan pekerjaan hanya setahun, 2 tahun,” tegasnya.
Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan IKN dilakukan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan. “Kita enggak ngejar-ngejar. Pekerjaan sesuai dengan progres yang ada, sesuai dengan rencana-rencana yang ada. Tahapan satu apa, nanti tahapan dua apa, sudah sesuai dengan itu,” jelasnya. (*)