Selebgram Sri Antika Rusli Tersandung Kasus Narkoba Ditangkap Polisi

SEKALTIM.CO – Dunia politik dan media sosial Indonesia dikejutkan dengan penangkapan Sri Antika Rusli.

Sri Antika Rusli merupakan selebgram yang diketahui menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk DPRD Kota Tangerang pada pemilu 2024.

Sri Antika Rusli ditangkap oleh Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, terkait kasus penyalahgunaan narkoba pada Minggu, 7 Juli 2024.

Penangkapan Sri Antika Rusli dilakukan di sebuah apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada pukul 03.20 WIB.

Kapolsek Metro Gambir, Kompol Jamalinus Nababan, mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat mengenai dugaan penyalahgunaan narkoba di lokasi tersebut.

“Setelah menerima laporan, kami segera melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan Sri bersama adik perempuannya di dalam kamar apartemen,” jelas Jamalinus.

Menurutnya, dalam penggeledahan itu polisi menemukan barang bukti berupa satu plastik klip kosong yang diduga bekas bungkus inex atau ekstasi, serta dua unit iPhone.

Penyelidikan terhadap Sri Antika Rusli terus berlanjut. Polsek Metro Gambir menyatakan akan melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap jaringan pemasok narkoba yang terlibat.

“Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada jaringan pengedar yang terlibat,” tegas Kompol Jamalinus Nababan.

Sri Antika Rusli, yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Tangerang untuk daerah pemilihan (dapil) IV, meliputi Kecamatan Ciledug, Karang Tengah, dan Larangan, mengaku menyesal atas perbuatannya. “Nyesel banget dong,” ucapnya saat dimintai keterangan.

Dalam pengakuannya, Sri menyatakan bahwa ia terdorong mengonsumsi narkoba karena stres pasca perceraian dengan suaminya.

“Saya baru sekali mengonsumsi narkoba jenis inex atau ekstasi,” ungkapnya, membantah bahwa tindakannya disebabkan oleh tekanan atau kegagalan dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif.

“Nggak sih kalau karena gagal nyaleg nggak terlalu gimana-gimana,” tegasnya, menekankan bahwa konsumsi narkoba yang dilakukannya lebih terkait dengan masalah pribadi daripada ambisi politiknya. (*)

Exit mobile version