SEKALTIM.CO – Sahabat Sekaltim, ada kisah menarik dari dunia Paskibraka! Gregorius Attara, pelajar asal Kutai Barat, Kalimantan Timur, kecewa karena seleksi Paskibraka Nasional 2024. Kok bisa? Yuk, kita bahas!
Drama Seleksi Paskibraka: Dari Yang Terbaik Jadi Cadangan
Attara sudah jadi juara 1 di seleksi tingkat kabupaten dan provinsi. Tapi pas seleksi nasional di Jakarta, 9-13 Juni lalu, eh malah nggak lolos! Attara jadi cadangan.
Attara yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Sendawar Kubar ini mengaku telah melewati banyak tes untuk bisa berkompetisi di Istana Negara. Tes yang diikuti mulai Samapta, tes fisik, MCU atau tes kesehatan, dan parade.
Ada pula Tes Intelegensia Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), wawancara, tes minat bakat, serta tes kepribadian atau psikologi. Dari tingkat kabupaten hingga Provinsi, nilai Attara selalu menjadi yang tertinggi.
“Saya sangat kecewa karena sudah melalui semua seleksi dengan kerja keras, dari kabupaten sampai provinsi, namun tidak memuaskan karena hasil akhir di pusat hanya sebagai cadangan,” ungkap Attara kepada wartawan, Senin 24 Juni 2024, beberapa hari setelah pengumuman BPIP pada 21 Juni 2024.
Plot Twist: Peserta Baru Muncul
Nah, yang bikin tambah geger, tiba-tiba ada peserta baru ikut rombongan Kaltim ke Jakarta. Namanya Sunu Wahyudi dari Kutai Timur yang muncul saat keberangkatan di Bandara SAMS Balikpapan, Minggu 9 Juni 2024.
Sunnu diketahui kemudian adalah murid taruna SMK Negeri 2 Sangatta Utara. Padahal sebelumnya nggak ada namanya di daftar berita acara. Kok bisa ya?
Selain Attara dan Sunnu, saat di bandara ada Livenia Evelyn Kurniawan (SMAK Santo Fransiskus Assisi Samarinda), Uqaila Nur Mahmudah (SMA Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang), dan Ananda Deni Pradana (SMAN 4 Balikpapan)
“Setahu saya, awalnya hanya dua pasang yang ada dalam berita acara yang bakal berangkat, tetapi sebelum hari keberangkatan, dia masuk dalam rombongan di bandara,” jelas Attara.
Waktu itu, turut hadir melepas di bandara adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal.
Yang Terbaik Malah Tak Lolos?
Yang bikin tambah aneh, semua peserta Kaltim peringkat 1 justru nggak lolos! Termasuk Attara dan Uqaila Nur Mahmudah. Yang lolos malah Sunu Wahyudi yang baru muncul saat keberangkatan dan Livenia Evelyn Kurniawan yang peringkat 2.
“Jadi Kaltim ini yang peringkat satu malah dicadangkan semua. Yang lolos nasional justru yang baru masuk belakangan dan perempuan yang peringkat dua,” ujar Attara.
BPIP Kurang Transparan?
Attara merasa BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) kurang transparan nih. Nggak ada info soal alasan peserta yang nggak lolos. Bahkan situs resmi BPIP nggak bisa diakses!
“Jika memang saya tidak lolos, kenapa link BPIP Paskibraka itu tidak bisa dibuka? Saya harapkan diberitahu kekurangan saya di mana,” ungkapnya.
Dukungan dari Kesbangpol Kutai Barat
Ramadan, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kutai Barat juga ikut kecewa. Dia bilang panitia seleksi tingkat kabupaten dan provinsi udah ngikutin aturan BPIP, tapi kok hasil akhirnya beda?
“Kita sedih dan kecewa karena ananda kita Attara pada saat seleksi di provinsi kemarin itu peringkat satu terbaik se-Kaltim sehingga berhak mengikuti seleksi tingkat nasional, tapi justru tidak lolos,” ungkap Ramadan.
Masih Ada Harapan?
Tapi tenang, masih ada secercah harapan buat Attara dan temen-temennya. Tahun ini, pemerintah berencana ngadain upacara HUT RI di dua tempat: IKN Kaltim dan Istana Negara Jakarta.
“Walaupun belum pasti tapi kami masih berharap semoga dipanggil lagi untuk pengibaran bendera di istana,” ucap Attara penuh harap. (*)