Samarinda, Sekaltim.co – Karantina Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis memperkuat layanan ekspor. Upaya ini dilakukan dengan menyusun Standard Operational Procedure (SOP) Bersama Ekspor, Selasa 17 Juni 2025.
Penyusunan SOP ini dilakukan lewat rapat koordinasi lintas sektor. Kegiatan berlangsung di Kantor Bea Cukai Samarinda. Hadir perwakilan Bea Cukai, Disperindagkop UKM Kaltim, UPBU Kelas I APT Pranoto, eksportir, dan perusahaan ekspedisi.
Langkah ini menunjukkan komitmen Karantina Kaltim menciptakan ekosistem ekspor yang efisien dan terintegrasi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah meningkatkan daya saing produk lokal.
Kepala Karantina Kaltim, Arum Kusnila Dewi, menyatakan harapannya. “Dengan SOP bersama ini, Bandara APT Pranoto bisa bersaing dengan Bandara SAMS Sepinggan,” ujar Arum dalam keterangan tertulis, Rabu 18 Juni 2025.
Ia juga menargetkan hadirnya penerbangan langsung ke Bali, Batam, dan Jakarta. Ini diharapkan meningkatkan frekuensi ekspor dari Samarinda.
Draf SOP Bersama mencakup berbagai aspek penting. Mulai dari alur pemeriksaan karantina, proses kepabeanan, hingga penanganan logistik kargo. Koordinasi dengan maskapai penerbangan juga dibahas secara teknis.
SOP ini akan menjadi panduan kerja yang jelas. Setiap pihak memiliki peran dan tanggung jawab yang terstruktur. Tujuannya adalah mempercepat proses ekspor tanpa mengurangi kualitas layanan.
Kepala Bea Cukai Samarinda, Nurtjahjo Budidananto, turut menyampaikan dukungannya. “Sesuai Asta Cita Presiden, SOP Bersama ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi Samarinda,” ucapnya.
Diproyeksikan dengan adanya kemudahan ekspor akan membuka peluang usaha baru, khususnya di Samarinda. Selain itu, potensi produk unggulan daerah bisa tembus pasar luar negeri.
Melalui koordinasi yang intensif, draf SOP ini ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Diharapkan Bandara APT Pranoto segera beroperasi sebagai jalur ekspor langsung dari Samarinda. (*)
