PERKARASamarinda

Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor di Samarinda, BMKG Imbau Warga Waspada

Samarinda, Sekaltim.co – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin pagi, 12 Mei 2025, mengakibatkan banjir di 21 titik dan tanah longsor yang menimbun tiga rumah.

Berdasarkan informasi awal, empat orang diduga masih terjebak di dalam rumah yang tertimbun material longsor tersebut. Tim gabungan masih melakukan upaya evakuasi korban longsor Samarinda.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi selama dua jam dari pukul 05.15 hingga 07.25 WITA membuat volume air di drainase dan sungai meningkat signifikan.

“Akibatnya, sejumlah ruas jalan utama dan permukiman warga terdampak luapan air,” kata Suwarso di Samarinda, Senin 12 Mei 2025.

Berdasarkan pemantauan tim BPBD, genangan air ditemukan di 21 titik dengan kedalaman bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.

Wilayah terdampak meliputi jalan utama menuju Bandara APT Pranoto (simpang Lempake hingga Alaya), serta sejumlah jalan di kawasan Sempaja, Tanah Merah, Lempake, dan Sungai Pinang.

Selain banjir, hujan lebat juga memicu tanah longsor di beberapa lokasi. Laporan sementara menyebutkan longsor terjadi di Gang Kangkung, Jalan Belimau RT 07, dan paling parah di Jalan Belimau Raya RT 22, Lempake, yang mengubur tiga rumah.

“Untuk longsor di Jalan Belimau Raya RT 22, berdasarkan informasi awal yang kami terima, ada tiga rumah tertimbun material longsor. Kami juga mendapatkan informasi kemungkinan ada warga yang berada di dalam rumah saat kejadian,” jelas Suwarso.

Saat ini, tim BPBD bersama aparat dan relawan tengah melakukan pendataan, evakuasi, dan penilaian kerusakan dengan fokus utama menyelamatkan warga yang terjebak di lokasi longsor.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Riza Arian, menyampaikan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terus terjadi hingga siang hari ini dan diperkirakan berlangsung sampai akhir

Juni. Berdasarkan hasil pemantauan pukul 07.00 WITA, curah hujan di sejumlah wilayah tercatat mencapai 60 hingga 100 milimeter.

“Faktor utama yang memengaruhi kondisi ini adalah adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi yang mendukung pembentukan awan-awan hujan,” jelas Riza pada Senin, 12 Mei 2025.

BMKG mengimbau agar masyarakat lebih siap dan waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berlangsung tiba-tiba.

“Perubahan cuaca cukup signifikan dari kondisi panas mendadak menjadi hujan deras yang disertai petir dan angin kencang ini bisa membahayakan jika tidak diantisipasi,” tambahnya.

Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana, khususnya saat cuaca ekstrem, serta segera melaporkan kejadian berbahaya ke pihak berwenang dan menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat melanda. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button