Kaltim Rencanakan Bangun Laboratorium Olahraga: Langkah Strategis Tingkatkan IPO
Samarinda, Sekaltim.co – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Hari Kesuma, menyatakan rencana pembangunan laboratorium dan klinik olahraga di Dispora Kaltim. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap rendahnya angka Standar Development Index (SDI) atau yang saat ini disebut Indeks Pembangunan Olahraga (IPO). SDI Kaltim yang hanya mencapai 0,0040 berdasarkan laporan Kemenpora tahun 2023.
“Kita nanti akan membangun laboratorium olahraga, semacam klinik olahraga di Dispora,” ungkap Agus dalam wawancara belum lama ini. Rencana tersebut, menurut Agus, akan menjadi bagian dari upaya transformasi digital menuju sistem pengembangan olahraga yang lebih modern, mengikuti jejak negara maju seperti Korea.
Agus menjelaskan bahwa SDI berperan penting dalam pembibitan atlet sejak usia dini. “SDI itu kan diatur dari usia dini. Mungkin saja itu ngaturnya tentang pembibitan kita dan akademi yang ada di Kalimantan Timur,” jelasnya. Meski demikian, ia mengakui adanya fenomena atlet potensial yang muncul tanpa melalui proses SDI.
Laboratorium olahraga yang direncanakan akan mengadopsi sistem Indeks Pembangunan Olahraga (IPO), sebuah instrumen pengukuran komprehensif untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan keolahragaan. “Sekarang namanya IPO. Nanti kita bertransformasi dari manual menjadi digital,” tambah Agus.
Melalui fasilitas baru ini, Dispora Kaltim akan dapat melakukan pengukuran dan penilaian yang lebih akurat terhadap potensi atlet. “Ini atlet ini masih muda. Ini cocoknya apa. Oh, ini cocoknya main catur saja,” contoh Agus menjelaskan salah satu fungsi laboratorium dalam menentukan bakat olahraga.
IPO sendiri merupakan gabungan indikator yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan pembangunan keolahragaan di Indonesia. Sistem ini dianggap sebagai strategi penting dalam menyusun program kegiatan secara efektif dan efisien.
Pembangunan laboratorium olahraga ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembinaan atlet di Kaltim, sekaligus mendorong peningkatan SDI yang saat ini masih tergolong rendah. Langkah ini juga mencerminkan komitmen Pemprov Kaltim dalam memajukan sektor olahraga melalui pendekatan berbasis teknologi dan data. (Adv/DisporaKaltim)