Kapten Tug Boat Bella I Ditemukan Meninggal Setelah 48 Jam Pencarian
Kukar, Sekaltim.co – Pencarian selama dua hari terhadap kapten kapal Tug Boat Bella I, Alman (36), berakhir dengan penemuan jasadnya dalam kondisi tak bernyawa di perairan Rantau Hempang, Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa 24 Desember 2024.
Koordinator Pos SAR Samarinda, Riqi Effendi, mengonfirmasi bahwa jasad korban ditemukan pada pukul 10.20 WITA dalam kondisi mengapung sejauh 24,53 kilometer dari lokasi awal kejadian. “Tim gabungan berhasil menemukan korban di area Rantau Hempang, yang berada di hilir lokasi kejadian awal,” ujarnya.
Kronologi kejadian bermula pada Minggu, 22 Desember 2024, sekitar pukul 15.10 WITA, ketika Alman berusaha mengatasi masalah pada kapal yang dipimpinnya. Tug Boat Bella I mengalami kendala serius saat propeller kapal tersangkut tali, memaksa Alman turun langsung ke air untuk melakukan perbaikan. Nahas, upaya perbaikan tersebut berujung musibah ketika sang kapten tidak muncul kembali ke permukaan.
Sumarno, anggota Tim SAR yang terlibat dalam operasi pencarian, menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi selama proses pencarian. “Kondisi perairan sangat menantang dengan arus yang cukup kuat akibat air surut. Visibilitas di bawah permukaan air nyaris nol, memaksa kami melakukan pencarian dengan cara meraba-raba,” ungkapnya.
Selama dua hari pencarian, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Samarinda dan BPBD Kukar melakukan penyelaman dengan kedalaman antara 2 hingga 5 meter, mencakup radius pencarian 5 hingga 8 meter. Tim menggunakan berbagai metode penyelaman sistematis, termasuk teknik melintasi jalur dua shorti dan penyusuran menggunakan tali.
“Kami telah melakukan penyusuran menyeluruh di sekitar baling-baling kapal dan area yang diduga menjadi titik terakhir korban tenggelam, namun kondisi arus yang kuat dan visibilitas yang sangat terbatas sangat menyulitkan operasi,” tambah Sumarno.
Setelah penemuan jasad korban, Tim SAR segera melakukan evakuasi dengan penuh kehati-hatian. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Dayaku di Kota Bangun untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga selama proses pencarian. (*)