Kritik Kata “Sontoloyo” Isran Noor Dihadapan Maba, Sutan: Dikhawatirkan Pengaruhi Akhlak Generasi Muda!
SEKALTIM.CO – Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, kembali membuat kehebohan usai mengkritik kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik yang benar-benar berani memangkas anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas.
Di dalam acara resmi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Balikpapan (Uniba) pada Sabtu (14/9/2024), Isran Noor menggunakan kata “sontoloyo” untuk mengutarakan kekesalannya itu atas pemotongan anggaran yang sudah dia susun selama masa kepemimpinannya.
“Ini bukan karena saya, tapi karena urusan Pj. Siapa Pj itu? Sontoloyo itu!,” ujar Isran dengan lantang, seperti yang dikutip dari Tribun Kaltim dan video streaming Onix Channel Indonesia.
Ucapan itu kemudian menuai kritik dari Ketua DPW Rampas Kaltim Setia 08 Berdaulat, Sutan Sachrial. Ia benar-benar menyayangkan atas pilihan kata yang digunakan oleh Isran Noor di depan anak-anak penerus bangsa. Kata-kata tersebut dianggap tidak pantas diucapkan seorang calon pemimpin.
“Kalau etikanya, bahasa sontoloyo itu adalah kalimat yang sangat-sangat tidak elok untuk diucapkan di depan mahasiswa baru, apalagi yang mengucapkan seorang calon pemimpin,” jelas Sutan, Minggu (15/9/2024).
Sutan merasa sangat miris atas pernyataan tidak pantas dan kurang elok yang dilontarkan Isran Noor dihadapan mahasiswa baru. Sebab dikhawatirkan, kata-kata sarkas seperti itu bisa meracuni generasi muda.
Mereka akhirnya ikut berprilaku seperti apa yang dicontohkan pemimpinnya. Ironinya, jika mereka sampai menganggap kata-kata sarkas seperti “sontoloyo” itu adalah hal yang biasa saja untuk diucapkan ketika merasa kesal.
“Seharusnya bisa menggunakan kata-kata yang santun. Jika memang kesal, kan bisa diutarakan dengan bahasa yang baik. Kita ini Indonesia, dikenal sebagai bangsa-bangsa yang beradab. Buatlah generasi muda kita bisa mencontoh perilaku yang baik dan santun.”
Ia juga memberikan peringatan kepada para calon pemimpin agar lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Ucapan yang tidak pantas, apalagi yang disampaikan di muka umum harusnya bisa lebih difilter kembali.
Sebagai penutup, ia berpesan kepada generasi muda untuk lebih selektif menilai pemimpin masa depan. Pemimpin berikutnya diharapkan Sutan Sachrial, bisa memberikan contoh yang baik agar anak-anak dapat mengedepankan akhlak dan adab didalam kehidupan sehari-harinya.
“Semoga pemimpin yang akan datang bisa mencetak generasi beradab dan berakhlak,” harapnya.
Sementara itu ketika berusaha dikonfirmasi oleh awak media di Rumah Jabatan (Rujab) Komplek Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, Samarinda, Pj Gubernur Akmal Malik bersikap santai saja dan tidak mau menanggapi serius pernyataan tersebut.
“No comment, yang penting saya bekerja,” tegasnya.