
Samarinda, Sekaltim.co – Sebuah mobil Toyota Agya berwarna kuning dengan nomor polisi KT 1191 IB tiba-tiba terbakar saat sedang mengisi bahan bakar jenis Pertalite sekitar pukul 21.10 WITA.
Insiden mobil Agya ini membuat kepanikan pengunjung dan petugas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur, pada Rabu, 26 Februari 2025, malam.
Video mobil Agya terbakar di SPBU itu kemudian viral di media sosial.
Tampak dalam video itu api muncul secara tiba-tiba dari bagian belakang mobil, memicu kepanikan karena posisi kendaraan yang berada dekat dengan dispenser SPBU.
Dengan sigap, petugas SPBU mendorong mobil yang sudah terbakar menjauhi dispenser untuk mencegah api merambat ke fasilitas SPBU lainnya.
Untuk menghindari terjadinya kebakaran yang lebih besar, petugas SPBU kemudian terlihat berupaya memadamkan api yang berkobar dengan menggunakan alat pemadam api ringan atau APAR.
Setelah api berhasil dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) ukuran besar, petugas menemukan bukti yang mengejutkan di dalam bangkai mobil tersebut.
Di dalam mobil Agya yang terbakat ada tujuh jeriken berkapasitas 35 liter yang berisi bahan bakar minyak (BBM) yang diduga Pertalite beserta corong pengisian.
“Mobil (itu) pengetap BBM, karena di dalam mobil itu ditemukan 7 jeriken kapasitas 35 liter berisi BBM yang diduga Pertalite. Kemudian ada corong pengisian (yang) berada di dalam bangkai mobil usai api berhasil dipadamkan,” ungkap seorang warga, Dedi.
Sementara itu Komandan Regu 3 Posko 1 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Samarinda, Rudiansyah, membenarkan temuan tersebut. “Saat kami tiba, mobil dalam keadaan mati dan tidak ada pengemudi di lokasi. Kami menemukan tujuh jeriken berisi BBM di dalamnya,” ujarnya singkat.
Salah seorang petugas SPBU, Aldi, mengungkapkan bahwa insiden terjadi saat ia dan rekan-rekannya sedang beristirahat. Ia mendengar suara ledakan, lalu melihat api sudah membakar mobil di dekat dispenser BBM.
“Saya lagi istirahat di dalam ruangan, lalu tiba-tiba dengar suara ledakan. Begitu keluar, saya lihat mobil itu sudah terbakar di samping dispenser BBM. Saya dan empat teman lain langsung berinisiatif mendorong mobil itu menjauh supaya api tidak merambat ke dispenser,” kata Aldi.
Berkat tindakan cepat petugas SPBU, mobil berhasil dipindahkan ke area yang lebih aman sebelum api semakin membesar dan membahayakan fasilitas lainnya. Mereka juga berusaha memadamkan api secara manual sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran mobil di SPBU yang terus terulang, petugas kepolisian dari Polresta Samarinda langsung menurunkan tim penyelidik dan memasang garis polisi di mobil yang terbakar.
“Kami masih mendalami penyebab kebakaran. Tapi dari temuan awal, adanya jeriken berisi BBM di dalam mobil ini mengarah ke dugaan bahwa kendaraan tersebut digunakan untuk menimbun atau menyalurkan BBM secara ilegal,” kata petugas kepolisian Polresta Samarinda.
Berbagai kasus kebakaran serupa telah terjadi di berbagai daerah, termasuk di Samarinda. Belum ada keterangan resmi mengenai identitas pemilik mobil maupun pengemudi setelah insiden kebakaran terjadi. (*)