Peringatan 78 Tahun Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga: Warisan Semangat Juang yang Tak Lekang oleh Waktu

Kukar, Sekaltim.co – Sanga-Sanga, sebuah kota bersejarah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar upacara parade peringatan Peristiwa Merah Putih pada Senin, 27 Januari 2025.
Peristiwa heroik Merah Putih Sanga-Sanga yang terjadi pada 27 Januari 1947 ini menjadi saksi bisu perjuangan rakyat melawan penjajahan Belanda, menunjukkan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
Upacara peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga yang digelar di lapangan sepak bola Pertamina, Jalan Sudirman, Kelurahan Sanga-Sanga, dipimpin langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.
Mengangkat tema “Pahlawanku adalah inspirasi idamanku”, peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga tahun ini semakin istimewa dengan kehadiran berbagai pejabat tinggi dan perwakilan institusi.
Dari Kota Minyak Menuju Arena Perjuangan
Sejarah Sanga-Sanga tak bisa dilepaskan dari kekayaan minyak buminya. Sebelum tahun 1889, daerah ini hanyalah wilayah tak dikenal hingga insinyur Belanda menemukan cadangan minyak besar.
Melalui Concesie Matilde yang ditandatangani Sultan Aji Muhammad Sulaiman pada 1887, Belanda mulai mengeksploitasi kekayaan alam ini.
“Terdapat 613 sumur minyak yang beroperasi menghasilkan 70 ribu ton minyak setiap bulan,” ungkap Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya.
Namun di balik kemakmuran ini, tersimpan kisah ketimpangan sosial yang mendalam antara pribumi dan penjajah.
Perlawanan yang Menggetarkan
Puncak perlawanan terjadi pada 27 Januari 1947, ketika para pejuang yang tergabung dalam Barisan Pembela Rakyat Indonesia (BPRI) melancarkan serangan terhadap kedudukan Belanda.
Peristiwa dramatis terjadi saat para pejuang merobek warna biru bendera Belanda di monumen Kantor KNIL, mengingatkan pada peristiwa heroik di Hotel Yamato Surabaya.
Meski hanya bertahan selama tiga hari menghadapi gempuran tentara Belanda yang bersenjata lengkap, semangat perjuangan rakyat Sanga-Sanga tak pernah padam.
Peristiwa ini menjadi bukti nyata tekad rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Upacara Penuh Makna
Dalam upacara peringatan ke-78, berbagai elemen masyarakat dan institusi turut berpartisipasi, termasuk Pleton Batalyon 611 Awanglong, Pleton Samapta Polres Kukar, dan Pleton Kodim 0906/KKR.
Rangkaian acara dilengkapi dengan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Wadah Batuah, serta pertunjukan teater perjuangan kemerdekaan.
“Kita harus tetap setia merawat api semangat perjuangan para pemuda yang tergabung dalam Barisan Pembela Rakyat Indonesia di Sanga-Sanga,” tegas Bupati Edi Damansyah.
Pesan ini menegaskan pentingnya menjaga warisan sejarah dan nilai-nilai perjuangan bagi generasi mendatang.
Peringatan tahunan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan momentum penting untuk merenungkan kembali makna perjuangan dan persatuan bangsa.
Melalui peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga, masyarakat diingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia dibangun di atas pengorbanan dan semangat juang yang tak kenal lelah dari seluruh penjuru nusantara.
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, S.I.P, M.Si diwakilkan Dandim 0906/Kutai Kartanegara Letkol Czi Damai Adi Setiawan, S.I.P., M.I.P turut menghadiri Upacara Parade dalam rangka memperingati Peristiwa Perjuangan Merah Putih Ke-78 Tahun 2025 serta Ziarah dan tabur bunga di makam pahlawan wadah batuh Kec. Sangasanga.
“Kita patut bersyukur karena kota ini menjadi salah satu kota bersejarah. Sebagai bangsa yang besar, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Sebagai bangsa yang besar, harus menghargai jasa para pahlawan. Kemudian harus dikenang. Terutama jiwa dan semangat patriotisme tidak boleh terkikis atau menjadi luntur. Mari kita berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi dan memberikan keberkahanNya kepada kita semua,” tuturnya.
AKBP Dody Surya Putra, Kapolres Kutai Kartanegara, menekankan pentingnya momentum ini dalam memperkuat kesadaran dan kebanggaan nasional.
“Kita harus terus menjaga dan memperkuat kesadaran nasional kita, serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga akan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, mengingatkan bahwa dalam setiap sudut negeri ini tersimpan kisah-kisah heroik yang patut dikenang dan diteladani.
Mari bersama menjaga api semangat perjuangan ini tetap menyala, demi Indonesia yang lebih baik. (*)