Program Pelatihan Kecakapan Hidup Dispora Kaltim Jangkau Pemuda di Pedalaman
Samarinda, Sekaltim.co – Program Pelatihan Kecakapan Hidup yang diinisiasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim). Program ini telah menjangkau hingga ke pelosok-pelosok terdalam.
Penyebarluasan skill dan kompetensi melalui Program Pelatihan Kecakapan Hidup Dispora Kaltim saat ini tengah bergulir di Bumi Mulawarman dan membawa harapan baru bagi generasi muda di wilayah perbatasan dan pedalaman.
“Kami fokus kepada pemuda di dalam daerah di pedalaman, bahkan kami sudah sampai ke perbatasan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Barat,” ungkap Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, dalam sebuah wawancara belum lama ini.
Menurut Rusmulyadi, program ini hadir dengan visi yang jelas: pemerataan pembangunan SDM pemuda hingga ke pelosok daerah. Berbeda dengan program-program sebelumnya yang seringkali terpusat di wilayah perkotaan, inisiatif ini secara khusus menyasar kecamatan-kecamatan yang selama ini kurang tersentuh program pengembangan pemuda.
Dengan durasi pelatihan rata-rata 5 hari, program ini menawarkan berbagai keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman digital, mulai dari desain grafis, videografi, fotografi, hingga keterampilan praktis seperti barista, tata rias, dan tata busana.
Yang menarik, program ini juga memasukkan pelatihan konten kreator, mengakui pentingnya keterampilan digital di era modern.
“Pemuda Kalimantan Timur luas. Kalau hanya membangun di kota maka pembangunan tidak merata,” tegas Rusmulyadi, menjelaskan filosofi di balik program ini.
Keseriusan program ini terbukti dari pencapaian tahun sebelumnya, di mana Seminar Wirausaha Muda berhasil menjangkau 14.500 pemuda, melampaui target awal 10.000 peserta.
Tahun 2024 membawa angin segar dengan fokus pada pelatihan kecakapan hidup yang lebih intensif. Setiap sesi pelatihan diikuti oleh 45 pemuda, dengan instruktur dari kalangan profesional dan lembaga pelatihan keterampilan (LPK) yang tersertifikasi.
“Kita kerjasama dengan LPK lembaga pelatihan keterampilan, kerjasama dengan orang-orang yang memang bisa mengeluarkan sertifikasi pelatihan,” tambah Rusmulyadi.
Program ini tidak berhenti pada pelatihan semata. Visi jangka panjangnya mencakup pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pada tahun mendatang, yang akan dilengkapi dengan bantuan peralatan.
“Nah kelompok usaha bersama itu ya di situ baru kita bisa bantu peralatan. Karena enggak mungkin kita bantu perorangan dulu kan, karena biayanya pasti bengkak,” jelasnya.
Meskipun target 5.000 pemuda untuk tahun depan mungkin terdengar kecil dibandingkan total populasi pemuda Kaltim yang mencapai 900.000 lebih, namun ini merupakan langkah strategis mengingat keterbatasan anggaran yang harus dibagi dengan sektor-sektor prioritas lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.
Yang menggembirakan, program ini telah mencapai progress 91% dari total pelaksanaan, dengan kegiatan yang telah terlaksana di berbagai kota seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang, terkecuali Berau.
Monitoring dan evaluasi juga menjadi bagian integral dari program, dengan Dispora Kaltim berkomitmen untuk terus memantau dan memberi motivasi kepada para peserta pasca pelatihan.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mempersiapkan generasi muda Kaltim menghadapi tantangan masa depan, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada hasil, program ini membuka jalan bagi terwujudnya generasi muda Kaltim yang terampil dan berdaya saing. (Adv/DisporaKaltim)