Raih Gelar Doktor dengan IPK 4,00: Rudy Mas’ud Siap Wujudkan Ekonomi Inklusif Kaltim!
SEKALTIM.CO – Rudy Mas’ud, yang merupakan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih, baru-baru ini berhasil menyelesaikan sidang promosi doktor ilmu ekonomi dengan lancar di Universitas Mulawarman pada Senin siang (30/12/2024).
Dengan nilai akhir 92,9 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00, Rudy Mas’ud kini resmi menjadi doktor ilmu ekonomi ke-11 yang lulus dari kampus bergengsi di Bumi Mulawarman itu.
Sidang yang berlangsung kurang lebih empat jam di Gedung ITC Program Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut mengangkat tema “Pengaruh Pembangunan Sumber Daya Manusia terhadap Pembangunan Ekonomi Regional Inklusif: Pendekatan Kajian Ekonomi Spasial.”
Tema penelitian Rudy Mas’ud, dianggap benar-benar relevan dengan visi besar yang ia bawa untuk Kaltim. Terutama dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumber daya manusia.
Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua Sidang Zainal Abidin yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul. Menurutnya, penelitian tersebut bisa dijadikan sebagai pijakan akademis yang sangat kokoh untuk mendukung implementasi kebijakan pemerintah daerah.
“Penelitian ini memiliki kerangka akademis yang solid dan bisa diimplementasikan secara nyata dalam kebijakan pemerintah. Tak hanya menunjukkan komitmennya dalam dunia akademis, tetapi Rudy juga mengintegrasikan visi dan misinya sebagai pemimpin. Ini adalah contoh nyata pemimpin pembelajar,” ujarnya.
Dengan pengalaman sebagai anggota DPR RI sebelumnya, Rudy Mas’ud dianggap memiliki kemampuan negosiasi yang mumpuni, yang akan mempermudah sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah.
“Kami harap, kemampuan ini benar-benar akan mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengurangi disparitas regional di Kaltim,” harapnya.
Keberhasilan Rudy Mas’ud dalam meraih gelar doktor ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat di Bumi Etam, menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tetap bisa dicapai di tengah tanggung jawab besar sebagai pemimpin.
“Sebagai pimpinan, dia mencontohkan hal baik. Itu hebatnya Rudy Mas’ud, dia memberi contoh bahwa dia bisa kuliah di sini (Unmul) linier, dari S1, S2 hingga S3 bisa diselesaikan hingga tuntas. Dia mencontohkan sebelum mengambil keputusan (membuat program GratisPol hingga S3),” jelasnya.
“Itu menarik sekali, dia melewati tahapan demi tahapan. Walau sangat sibuk, dia konsisten hadir secara fisik. Kan kadang orang akan berpikir kalau punya jabatan, punya kapasitas, kuliahnya terabaikan, tapi pak Rudy ini tidak. Dia betul-betul komitmen kuliah disini. Saya harap banyak yang menjadikan beliau sebagai contoh,” sambungnya.
Di tengah padatnya jadwal sebagai politisi dan pemimpin daerah, Rudy Mas’ud mengatakan bahwa kesuksesan seseorang di dunia politik dapat berjalan beriringan dengan prestasi akademik.
“Tidak mudah menjalani ini semua, tapi saya percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik. Gelar ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk mendukung kebijakan berbasis ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat,” terang politikus Golkar itu.
Disinggung soal alasannya memilih tema disertasinya, ia mengungkapkan bahwa tema ini telah disiapkan jauh sebelum pelaksanaan Pilkada 2024. Pilihannya murni didasarkan pada kajian akademis, bukan sekadar strategi politik.
“Kami sudah menulis ini jauh sebelumnya, karena memang fokusnya adalah kontribusi akademis. Saya bicara dengan data, bukan sekadar bicara berdasarkan pengalaman saja,” tambahnya.
Meski demikian, Rudy Mas’ud menuturkan bahwa tema ini tidak hanya relevan dengan latar belakang akademisnya, akan tetapi juga mencerminkan visinya untuk membangun Kaltim yang inklusif dan berkeadilan.
“Pembangunan ekonomi regional secara inklusif tidak dapat terwujud tanpa sumber daya manusia yang unggul. Inklusif, artinya tidak lagi berbicara soal perbedaan gender, suku, agama, maupun etnis. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” tuturnya.
Ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur fisik yang masif memang harus diimbangi dengan penguatan sumber daya manusia agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur. Jika manusianya tidak diberdayakan, maka hasil pembangunan itu tidak akan maksimal atau bahkan tidak berkelanjutan,” tegasnya.
Pilihan tema juga didasari oleh pengalaman dan latar belakang pendidikan Rudy yang linier. Ia memulai dari studi Pembangunan, melanjutkan ke Magister Ekonomi, hingga akhirnya menyelesaikan program Doktor Ilmu Ekonomi.
“Ini adalah bidang yang saya kuasai dan saya ingin kontribusikan melalui kebijakan berbasis akademis,” bebernya.
Sebagai gubernur terpilih, Rudy berharap ilmu yang ia peroleh dapat langsung diaplikasikan untuk membangun Provinsi Kaltim. Menurut dia, ekonomi inklusif merupakan kunci untuk menciptakan pemerataan pembangunan di tengah keberagaman wilayah dan masyarakat di Bumi Etam.
Sarifah Suraidah, sang istri, mengungkapkan rasa haru dan bangga atas pencapaian yang diraih suaminya itu. Harapannya, ilmu yang didapat selama ini bisa menjadi bekal untuk membuktikan pengabdian terbaik kepada masyarakat Kaltim.
“Bunda merasa sangat bahagia, bangga dan terharu sekali. Beliau sudah melewati semua ini dengan sukses dan lancar. Semoga beliau bisa membuktikan kepada masyarakat Kaltim,” tutupnya.