Sederet Prestasi Kalimantan Timur dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024 di Semarang
Semarang, SEKALTIM.CO – Dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024, Provinsi Kalimantan Timur berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih sejumlah penghargaan bergengsi di tingkat nasional.
Acara yang dibuka langsung oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, menjadi ajang pengakuan atas upaya-upaya Kalimantan Timur dalam bidang pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga.
Prestasi Kalimantan Timur meliputi:
1. Juara 3 Lomba Penguatan KB Terbaik Kategori Kota untuk Kampung KB Barito, Kelurahan Simpang Tiga, Kota Samarinda.
2. Penghargaan Pengelola Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Terbaik Tahun 2024 Kategori Kabupaten/Kota untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser.
3. Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) untuk:
– Bupati Paser dr. Fahmi Fadli dan Ketua TP. PKK Kabupaten Paser Sinta Rosma Yenti, SAP
– Walikota Bontang Basri Rase, SIP, M.Si
– Ketua TP. PKK Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, SE
4. Juara Ketiga Tingkat Nasional untuk Pasangan KB Lestari Esti Sri Wahyuni dan Muji dari Kota Balikpapan.
Dalam sambutannya, dr. Hasto Wardoyo menekankan pentingnya pendidikan seks (Sex Education) dan reproduksi, terutama bagi remaja usia sekolah.
“Inilah yang ingin saya titipkan kepada Sekolah Siaga Kependudukan terkait pentingnya edukasi kepada remaja yang masih usia sekolah,” ujarnya.
Menanggapi prestasi ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Sunarto, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian Kalimantan Timur.
Sementara itu, Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, melalui Kepala DPPKBP3A Kabupaten Paser, Amir Faisol, menyampaikan bahwa penghargaan MKK merupakan pengakuan tertinggi atas dedikasi dalam program pengendalian penduduk, KB, dan pembangunan keluarga.
Wali Kota Bontang, Basri Rase, menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam menjalankan program pengendalian biaya seperti perencanaan keluarga dan penyuluhan kesehatan reproduksi.
“Menurunkan angka stunting, membangun keluarga yang bahagia tidak bisa digerakkan hanya dari pemerintah daerah, butuh partisipasi dan kolaborasi berbagai pihak,” ungkapnya.
Prestasi Kalimantan Timur ini menjadi bukti nyata keberhasilan program-program kependudukan dan keluarga berencana di daerah tersebut. (*)