Dispora Kaltim Dorong Transformasi Olahraga Menuju PON 2028, Fokus Cabor yang Terukur
Samarinda, Sekaltim.co – Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman, mengungkapkan rencana transformasi strategi pembinaan atlet di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pihaknya akan mengusulkan untuk fokus pada cabang olahraga terukur yang konsisten menyumbang medali emas dari PON ke PON atau single event ke single event.
“Tapi, baiknya itu ya memang kita fokus kepada cabang olahraga yang terukur, cabang olahraga yang selama ini konsisten memberikan sumbangan medali emas dari PON ke PON atau single event ke single event. Kemudian hindari beregu-beregu yang memang ditargetkan tidak mencapai target,” jelasnya belum lama ini saat ditemui di ruang kerjanya.
Pernyataan ini mengacu pada prestasi Kaltim mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih peringkat 8 pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Kontingen Kaltim berhasil mengumpulkan 152 medali, terdiri dari 29 emas, 55 perak, dan 68 perunggu. Pencapaian ini menjadi momentum evaluasi dan perencanaan strategi menuju PON 2028 di NTT-NTB.
Strategi baru ini mencakup evaluasi mendalam terhadap cabang olahraga beregu yang belum mencapai target. Menurut Rasman, efisiensi anggaran menjadi pertimbangan penting, mengingat biaya pembinaan yang tidak sedikit. Namun, pihaknya tetap mengapresiasi seluruh atlet yang telah membawa nama baik Kalimantan Timur.
Selain itu, pencapaian prestasi dalam olahraga membutuhkan proses panjang dan kerja keras. Dispora Kaltim menyadari pentingnya evaluasi internal, mulai dari pola pembinaan, pengawasan, hingga sistem evaluasi. “Kita pun pemerintah juga harus intropeksi diri. Jangan-jangan, kami juga ada salah dari sisi pola pembinaan, dari sisi pola pengawasan, dari sisi pola evaluasi,” ujar Rasman.
Kolaborasi antara pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan pembinaan atlet. KONI, cabang olahraga, akademisi, dan pemerhati olahraga perlu terlibat aktif dalam diskusi dan memberikan masukan. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau KONI, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Rasman.
Perbandingan dengan PON Papua 2021 dan PON Jawa Barat 2016 menunjukkan fluktuasi prestasi Kaltim. Meski terjadi penurunan peringkat, perolehan medali tetap menunjukkan konsistensi atlet Kaltim di level nasional. Hal ini menjadi dasar evaluasi untuk peningkatan prestasi di masa mendatang.
Program pembinaan atlet akan difokuskan pada cabang olahraga yang memiliki track record prestasi konsisten. Pendekatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan peluang meraih medali emas.
Peran akademisi dan pemerhati olahraga akan diperkuat dalam sistem pembinaan atlet Kaltim. Masukan dari kalangan akademis dapat memberikan perspektif ilmiah dalam pengembangan metode latihan dan pembinaan atlet. “Makanya stakeholder seperti KONI, cabor memang harus sering-sering diskusi. Pemangku kepentingan olahraga di kampus ya, pemerhati olahraga, harus kita banyak-banyak memberikan sumbangsih saran dan masukan,” tambahnya.
Menjelang PON 2028 di NTT-NTB, Kaltim optimis dapat meningkatkan prestasi melalui implementasi strategi baru ini. Fokus pada cabang olahraga unggulan, penguatan kolaborasi stakeholder, dan evaluasi berkelanjutan diharapkan dapat mengantarkan Kaltim meraih prestasi lebih baik di masa mendatang. (Adv/DisporaKaltim)