PaserPemprov Kaltim

Long Kali Paser Berpotensi Jadi Sentra Baru Buah-buahan Segar di Kaltim

Paser, Sekaltim.co – Setelah melakukan panen buah segar di Kawasan Paser Berbuah, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agribisnis Terpadu Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, pada Ahad, 29 Desember 2024, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan keyakinannya bahwa Long Kali mampu menjadi sentra buah segar di Kaltim. Keyakinan ini sekaligus mendukung program pembangunan ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Long Kali saya pastikan menjadi sentra buah segar Kaltim,” ungkap Akmal Malik melalui Adpimprov. Namun, ia juga menyoroti masalah pemasaran yang kurang menunjang produksi Gapoktan Agribisnis Terpadu tersebut. Baru-baru ini, panen produk buah segar dari Kawasan Paser Berbuah Long Kali telah mencapai 200 ton, mencakup beragam komoditas buah. “Sayangnya, harga buah justru turun meski hasilnya melimpah,” tambahnya.

Untuk memastikan keberlanjutan usaha tani di Long Kali, Akmal menyarankan agar pemasaran produk difokuskan ke wilayah Kalimantan Timur, terutama di Kabupaten Paser. Kolaborasi dari berbagai pihak diperlukan agar potensi besar kawasan ini dapat mendukung ketahanan pangan serta gizi sumber daya manusia (SDM) di Kaltim.

Data Produksi Buah-buahan di Kaltim

Menurut data Statistik Pertanian Hortikultura 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang diperbarui pada 4 September 2024, Kabupaten Paser memiliki kontribusi signifikan dalam produksi buah-buahan di Kaltim. Berikut adalah beberapa data penting:

  1. Produksi Alpukat
    • Kabupaten Paser menghasilkan 1.229 kuintal alpukat, tertinggi dibandingkan beberapa kabupaten lain seperti Kutai Barat (860 kuintal) dan Kutai Kartanegara (1.475 kuintal).
  2. Produksi Belimbing
    • Kabupaten Paser mencatat produksi belimbing sebesar 1.858 kuintal, sementara Kutai Kartanegara menghasilkan 2.823 kuintal.
  3. Produksi Durian
    • Durian menjadi salah satu komoditas unggulan di Paser dengan produksi mencapai 14.539 kuintal. Kabupaten Kutai Timur mencatat angka tertinggi dengan 60.511 kuintal.
  4. Produksi Jambu Air
    • Produksi jambu air di Paser mencapai 1.249 kuintal, menambah daftar panjang keberagaman komoditas buah-buahan segar dari kabupaten ini.
  5. Produksi Pisang
    • Pisang merupakan komoditas hortikultura dengan produksi terbesar, mencapai 260.955 kuintal di Paser. Kabupaten Kutai Timur bahkan mencatat angka yang jauh lebih besar, yakni 1.046.128 kuintal.
  6. Produksi Buah Naga
    • Meskipun lebih kecil, produksi buah naga di Paser tetap signifikan dengan 72 kuintal. Kabupaten Kutai Kartanegara memimpin dengan produksi 14.498 kuintal.

Data ini menunjukkan betapa beragamnya potensi buah-buahan yang dimiliki oleh Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Paser.

Kolaborasi untuk Pemasaran Buah Kaltim

Penjabat Gubernur Akmal Malik menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan pemasaran buah-buahan Kaltim. Ia mengusulkan agar pemasaran melibatkan TP PKK, anak-anak sekolah, hingga pegawai pemerintah daerah untuk membeli dan mempromosikan buah-buahan lokal.

“Kita tidak ingin menjual semangka ke Jawa dengan harga murah, lalu semangka itu kembali dijual ke Kaltim dengan harga tinggi. Ini jelas merugikan petani lokal,” tegas Akmal. Hal serupa juga terjadi pada cabai, ketika harga di pasar lokal sering kali melonjak setelah dijual ke daerah lain terlebih dahulu.

Dalam kunjungannya, Akmal juga menikmati langsung hasil panen seperti jambu air citra jumbo, belimbing, dan jambu kristal. “Rasanya manis sekali. Produk seperti ini wajib dipasarkan lebih luas ke masyarakat Kaltim,” ujarnya.

Potensi dan Tantangan Buah-buahan Kaltim

Produksi buah-buahan di Kaltim tidak hanya mencerminkan keberagaman, tetapi juga tantangan yang dihadapi petani. Beberapa kendala utama meliputi:

  1. Harga yang Fluktuatif
    • Harga buah sering kali turun drastis saat panen melimpah, membuat petani sulit mendapatkan keuntungan maksimal.
  2. Pemasaran yang Terbatas
    • Akses pasar yang kurang luas menyebabkan produk lokal kurang dikenal oleh masyarakat di luar daerah.
  3. Kurangnya Dukungan Infrastruktur
    • Fasilitas penyimpanan dan transportasi yang belum memadai menjadi hambatan dalam distribusi buah segar.

Meski demikian, dengan upaya kolaboratif yang digagas oleh pemerintah daerah, potensi buah-buahan Kaltim dapat terus berkembang. Dukungan dari berbagai pihak seperti Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta kelompok masyarakat diharapkan mampu membawa perubahan positif.

Masa Depan Buah-buahan Kaltim

Melihat data produksi yang menjanjikan, masa depan buah-buahan Kaltim memiliki prospek cerah. Kawasan Paser Berbuah di Long Kali dapat menjadi contoh sukses bagaimana kolaborasi antara petani, pemerintah, dan masyarakat mampu mendorong pertumbuhan sektor hortikultura. Dengan fokus pada pemasaran yang inovatif dan berkelanjutan, buah-buahan Kaltim bukan hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga memiliki daya saing di pasar nasional.

Buah-buahan seperti alpukat, belimbing, durian, dan pisang dari Kaltim memiliki potensi untuk menjadi komoditas unggulan yang mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Di bawah kepemimpinan dan visi yang jelas, Kaltim dapat menjadi pusat hortikultura yang diperhitungkan di Indonesia. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button