Jakarta, Sekaltim.co – Presiden Prabowo Subianto Rabu, 19 Februari 2025, hari ini melakukan perombakan (reshuffle) terbatas pada Kabinet Merah Putih dengan mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) beserta beberapa pejabat pimpinan lembaga strategis lainnya di Istana Negara, Jakarta. Pembacaan sumpah dan pelantikan para pejabat Kabinet Merah Putih perdana itu disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam pengumuman resmi, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak lagi menjabat sebagai Mendikti Saintek dan digantikan oleh Prof. Brian Yuliarto, sejawat Prof. Satryo merupakan ilmuwan ternama yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Riset dan Inovasi.
Pengangkatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.
“Mengangkat Prof. Brian Yuliarto, Ph.D sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode tahun 2024-2029,” demikian bunyi Keppres tersebut dibacakan Nanik Purwanti.
Prof. Brian Yuliarto dikenal sebagai salah satu ilmuwan terbaik dunia dan masuk dalam daftar 2% ilmuwan top dunia (World Top 2% Scientist) pada tahun 2020.
Prestasi ini diraih berkat keunggulannya dalam menghasilkan publikasi ilmiah yang banyak dikutip oleh peneliti-peneliti lain di seluruh dunia.
Selain sebagai akademisi, Prof. Brian juga aktif di organisasi Muhammadiyah Jawa Barat dengan posisi sebagai Ketua Majelis Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis.
Prof. Brian Yuliarto yang kini menjabat sebagai Mendikti Saintek tercatat masih berusia relatif muda, yaitu 49 tahun.
Pria kelahiran Jakarta ini baru akan genap berusia 50 tahun pada 17 Juli 2025 mendatang.
Sebagai dosen di Fakultas Teknik Industri ITB, Prof. Brian diharapkan dapat membawa perubahan positif dan inovasi di bidang pendidikan tinggi dan pengembangan sains teknologi di Indonesia.
Dengan pengangkatan ini, kedua kementerian pendidikan kini dipimpin oleh kader Muhammadiyah, mengingat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebelumnya telah dipimpin oleh Prof. Abdul Mu’ti yang merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Yang menarik, pergantian Mendikti Saintek ini terjadi setelah Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro dilaporkan berlaku kasar dan melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah staf ASN di Kementerian Dikti Saintek pada bulan lalu.
Reshuffle ini juga dilaksanakan pada hari Rabu, mengikuti kebiasaan mantan Presiden Joko Widodo saat melakukan perombakan kabinet.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga melantik beberapa pejabat pimpinan lembaga, antara lain:
1. Dr. Muhamad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
2. Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP
3. Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
4. Dr. Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS
5. Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Pengangkatan pejabat-pejabat tersebut ditetapkan melalui Keppres Nomor 27P, 28P, dan 29P Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto pada 18 Februari 2025.
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” demikian bunyi sumpah jabatan yang diikrarkan oleh para pejabat baru di hadapan Presiden Prabowo.
Perombakan kabinet ini menarik perhatian publik karena dilakukan di tengah banyaknya tuntutan agar Presiden Prabowo mencopot sejumlah menteri yang dianggap melakukan blunder, baik dari sisi sikap maupun kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat.
Beberapa di antaranya dikenal sebagai orang-orang dekat mantan Presiden Joko Widodo. (*)
