Unesco Tetapkan Geopark Meratus dan Kebumen Bagian UGGp

Sekaltim.co – UNESCO menetapkan dua situs geopark nasional, Geopark Kebumen (Jawa Tengah) dan Geopark Meratus (Kalimantan Selatan) sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geoparks (UGGp).
Keputusan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris Prancis, pada pertengahan Juni 2025.
Penetapan ini menjadikan jumlah Geopark Indonesia yang masuk daftar UGGs menjadi 12.
Dengan pengakuan tersebut, Indonesia kini telah mencatatkan 12 geopark dalam jaringan geopark global UNESCO. Ini juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah geopark terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Geopark Kebumen dikenal dengan kekayaan geologisnya yang luar biasa, termasuk gugusan bebatuan tertua di Pulau Jawa yang tersebar di wilayah Karangsambung, yang memiliki usia jutaan tahun dan menjadi pusat penelitian geologi nasional.
Lokasinya berada di Kebumen, Jawa Tengah dengan luas 1.138,70 km² daratan dan 21,98 km² lautan.
Ciri khas Geopark Kebumen adalah menyimpan formasi batuan tertua di Pulau Jawa dan merupakan saksi sejarah geologi bumi yang luar biasa.
Sementara itu, Geopark Meratus menampilkan rekam jejak evolusi tektonik sejak Periode Jurasik, yakni sekitar 201 hingga 145 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu kawasan geologi paling unik di Indonesia.
Lokasi Geopark Meratus berada di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Luasnya mencapai 3.645,01 km². Ciri khas geopark ini memiliki catatan geologi penting tentang evolusi tektonik yang kompleks di wilayah Kalimantan.
Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar, menyambut baik pengakuan ini sebagai wujud pengakuan internasional atas komitmen Indonesia dalam pelestarian warisan alam, pengembangan pendidikan, serta pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat.
“Pengakuan ini tidak hanya mencerminkan kekayaan geologis Indonesia, tetapi juga kerja sama erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, masyarakat lokal, serta perwakilan Indonesia di luar negeri dalam memajukan diplomasi budaya dan lingkungan,” ujar Dubes Oemar dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Senin 16 Juni 2025.
Kementerian Luar Negeri RI akan terus mendukung upaya diplomasi kebudayaan dan sains Indonesia, termasuk melalui keterlibatan aktif di berbagai forum multilateral seperti UNESCO.
Ke depan, Indonesia akan terus mengupayakan peningkatan jumlah situs warisan dunia serta memperkuat pemanfaatan warisan geologi sebagai sarana edukasi dan kesejahteraan masyarakat.
Menyambut pencapaian ini, Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan akan menggelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus.
1. Tour de Loksado pada 11–13 Juli 2025
Event sport tourism yang akan dimulai dari 0 Km Banjarmasin dan melintasi sejumlah titik Geopark Meratus hingga finis di Loksado, Hulu Sungai Selatan.
2. Festival Budaya Pasar Terapung pada 21–24 Agustus 2025
Festival akan digelar di kawasan 0 Km Banjarmasin, menghadirkan kekayaan budaya lokal, tradisi belanja di atas sungai, serta hiburan dan kuliner khas Banjar.
Hingga 2025, Unesco Global Geopark (UGGp) di Indonesia antara lain:
1. Batur – Bali
2. Belitung – Bangka Belitung
3. Ciletuh – Jawa Barat
4. Gunung sewu- Yogyakarta
5. Ijen – Jawa Timur
6. Maros – Sulawesi Selatan
7. Merangin – Jambi
8. Raja Ampat – Papua Barat
9. Rinjani – Nusa Tenggara Barat
10. Kaldera Toba – Sumatera Utara
11. Kebumen – Jawa Tengah
12. Meratus – Kalimantan Selatan (*)