Samarinda, Sekaltim.co – Fenomena antrean panjang pembeli gas elpiji 3 kg masih terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Hingga Kamis 6 Februari 2025, antrean warga yang hendak membeli gas bersubsidi ini tampak panjang di sejumlah wilayah.
Antara lain tampak terjadi saat proses distribusi LPG 3 Kg di SPBU Kebaktian, Jalan Urip Sumoharjo RT.40, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir.
Merespons situasi tersebut, Babinsa Kelurahan Sidomulyo Koramil 0901-02/Sungai Pinang Kodim 0901/Samarinda, Sertu Baihaki Ansor bersama Bhabinkamtibmas melakukan pemantauan langsung proses distribusi.
Pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan penyaluran gas elpiji bersubsidi tepat sasaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga bertugas mengamankan proses antrean agar tidak terjadi keributan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
“Mari kita sama-sama bijak dalam penggunaan LPG 3 Kg karena program LPG 3kg dari Pemerintah diperuntukkan untuk saudara kita yang kurang mampu,” imbauan ini disampaikan Sertu Baihaki Ansor kepada warga yang sedang mengantre.
Gas elpiji 3 kg, yang lebih dikenal dengan sebutan “tabung melon”, merupakan program subsidi pemerintah yang ditujukan khusus untuk usaha mikro dan rumah tangga kurang mampu.
Regulasi yang berlaku dengan tegas melarang penggunaan gas bersubsidi ini untuk sektor komersial seperti hotel, restoran, industri, maupun transportasi.
Dalam pantauan di lokasi, proses penyaluran gas elpiji subsidi berjalan lancar meski diwarnai antrean panjang.
Para pembeli tertib mengikuti sistem antrean sesuai nomor urut yang telah ditentukan, berkat pengawasan ketat dari petugas yang berjaga.
Babinsa secara aktif mengimbau warga untuk tetap disiplin dalam mengantre dan mematuhi aturan yang berlaku.
Langkah ini terbukti efektif menjaga ketertiban proses distribusi, meski jumlah warga yang mengantri cukup banyak.
Pemantauan ketat distribusi gas elpiji bersubsidi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan bantuan tepat sasaran. (*)
