Samarinda, Sekaltim.co – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Samarinda pada Minggu, 26 Januari 2025, telah mengakibatkan serangkaian bencana alam yang mengancam keselamatan warga dan infrastruktur perkotaan.
Banjir dan tanah longsor melanda beberapa wilayah strategis, memperlihatkan kerentanan kawasan perkotaan terhadap perubahan iklim ekstrem.
Berdasarkan laporan resmi dari aparat keamanan dan pemerintah daerah, beberapa lokasi mengalami kerusakan signifikan:
1. Jalan Damai, Kelurahan Sidodamai: Sebuah rumah kosong milik Sdr. Umar mengalami longsor, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta.
Lokasi ini sebelumnya telah mengalami kejadian serupa pada Juni 2024 dan telah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Kapolsek Samarinda Kota, AKP Kadiyo, SH, melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Sidodamai, Bripka M. Aspianur, telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Pada Tahun 2024, sekitar bulan Juni, rumah tersebut sudah pernah longsor dan sudah mendapatkan bantuan oleh Pemerintah yakni Dinas Terkait termasuk BPBD Kota Samarinda. Namun terjadi bencana longsor kembali yang menimpa rumah yang sama,” tambahnya.
2. Jalan Cipto Mangunkusumo:
Banjir mengakibatkan kemacetan panjang di Kecamatan Samarinda Seberang, mengganggu aktivitas transportasi warga.
3. Jalan M. Yamin: Pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang, menimpa halte bus dan mengganggu arus lalu lintas.
4. Perumahan Bukit Mediterania:
Tanggul jebol di Jalan MT. Haryono akibat curah hujan tinggi, memutus akses jalan warga.
5. Jalan Biawan:
Tembok di sekitar rumah warga ambruk, memperlihatkan kerentanan infrastruktur terhadap cuaca ekstrem.
Tim TRC BPBD Kota Samarinda segera melakukan pengecekan dan assessment di lokasi-lokasi terdampak.
Kapolsek Samarinda Seberang, AKP A. Baihaki, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan selama kondisi cuaca ekstrem.
“Kami Mengimbau kepada pengemudi baik pengendara agar tetap hati hati dan mengutamakan keselamatan,” ungkap AKP Baihaki. (*)
